WAYANG KULIT
Apa itu Wayang? Dalam bahasa Jawa, kata wayang berarti
"bayangan". Jika ditinjau dari arti filsafatnya "wayang"
dapat diartikan sebagai bayangan atau merupakan pencerminan dari sifat-sifat
yang ada dalam jiwa manusia, seperti angkara murka, kebajikan, serakah dan
lain-lain. Sebagai alat untuk memperagakan suatu cerita wayang. Dimainkan oleh
seorang dalang yang dibantu oleh beberapa orang penabuh gamelan dan satu atau
dua orang waranggana sebagai pesindennya. Di samping itu, seorang dalang kadang
kadang juga mempunyai seorang pembantu khusus untuk dirinya, yang bertugas
untuk mengatur wayang sebelum permainan dimulai dan mempersiapkan jenis tokoh
wayang yang akan dibutuhkan oleh dalang dalam menyajikan ceritera. Fungsi
dalang di sini adalah mengatur jalannya pertunjukan secara keseluruhan. Dialah
yang memimpin semua crewnya untuk luluh dalam alur ceritera yang disajikan.
Bahkan sampai pada adegan yang kecil-kecilpun harus ada kekompakan di antara semua
crew kesenian tersebut.
Ada beberapa pementasan/pertunjukan
wayang:
Wayang kulit
Wayang orang
Wayang golek
wayang beber
wayang klitik
Wayang kulit merupakan sejenis hiburan pementasan bayang yang terhasil dari patung yang
dibuat daripada belulang (kulit lembu/kerbau/kambing). Terdapat pelbagai jenis
wayang kulit bergantung kepada tempat asal mereka. Wayang Kulit dari segi rekod
bertulis berasal dari China, sejak Dinasti Han.
Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang yang juga menjadi narator dialog tokoh-tokoh wayang,
dengan diiringi oleh musik gamelan yang dimainkan sekelompok nayaga dan tembang yang dinyanyikan oleh para pesinden. Dalang memainkan wayang kulit di
balik kelir, iaitu layar yang terbuat dari kain
putih, sementara di belakangnya disuluhkan lampu eletrik atau lampu minyak (dian), sehingga para penonton yang berada
disebelah berlawanan layar dapat melihat bayangan wayang yang berada ke kelir.
Untuk dapat memahami cerita wayang (lakon), penonton harus memiliki pengetahuan akan
tokoh-tokoh wayang yang bayangannya tampil di layar.
Secara
umum wayang kulit mengambil cerita dari naskah Mahabharata dan Ramayana, tetapi
tak di batasi hanya dengan pakem (standar) tersebut, ki dalang bisa juga
memaikan lakon carangan (gubahan) beberapa cerita yang di ambil dari cerita
panji..
Seperti yang ada dalam
video documenter tersebut bahwa wayang
kulit Indonesia telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai
karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang
indah dan berharga ( Masterpiece of Oral and Intangible
Heritage of Humanity ).
Wayang kulit lebih popular di Jawa bahagian tengah dan timur, sedangkan wayang golek lebih sering dimainkan di Jawa Barat.
sebelum perkembanagan jaman ini
dahulunya sekitar tahun 1980 sampai tahun 1990 wayang kulit banyak
dipertontonkan dan Kebanyakan pertunjukan dari wayang kulit tersebut digemari
oleh orang tua, mengingat perkembangan yang saat ini cukup pesat kebudayaan
wayang kulit inilah yan mulai jarang sekali di temukan dan mulai diabaikan oleh
generasi muda kita. Padahal generasi mudalah sebagai penerus kebudayaan dan
menjaganya budaya asli kita agar tidak di klaim oleh Negara lain.
0 comments:
Post a Comment