Soccer Player 5

Friday 14 November 2014

URBANISASI

URBANISASI
Urbanisasi adalah perpindahan masyarakat desa ke kota. Sebelum kita mengetahui penyebab, dampak, dan solusi mengatasi urbanisasi, terlebih dahulu kita ketahui arti dari masyarakat kota dan desa.
Sebelum ke pengertian masyarakat desa maupun kota, terlebih dahulu kita ketahui apa itu masyarakat? Nah di bawah ini nih definisinya.
PENGERTIAN MASYARAKAT
                 Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah ekseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.
            Nah sekarang sudah tau definisi masyarakat kan, dibawah ini adalah materi tentang masyarakat desa dan kota.

CIRI MASYARAKAT DESA DAN KOTA
Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa.
Berikut ini ciri-ciri karakteristik masyarakat desa, yang terkait dengan etika dan budaya mereka yang bersifat umum.
1.         Sederhana.
2.         Mudah curiga.
3.         Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya.
4.         Mempunyai sifat kekeluargaan.
5.         Lugas atau berbicara apa adanya.
6.         Tertutup dalam hal keuangan mereka.
7.         Perasaan tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota.
8.         Menghargai orang lain.
9.         Demokratis dan religius.
10.       Jika berjanji, akan selalu diingat.
Ciri masyarakat kota :
1. Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa. Masyarakat kota hanya melakukan kegiatan keagamaan hanya bertempat di rumah peribadatan seperti di masjid, gereja, dan lainnya.
2.  Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain.
3. Di kota-kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, karena perbedaan politik dan agama dan sebagainya.
4. Jalan pikiran rasional yang dianut oleh masyarkat perkotaan.
5. Interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan pribadi daripada kepentingan umum.
Gambar 1 Pekerjaan
Gambar 2 Suasana


Gambar 3 Pemandangan


SIFAT MASYARAKAT DESA DAN KOTA BILA DIBANDINGKAN
Seperti dikemukakan oleh para ahli atau sumber bahwa masyarakat Indonesia lebih dari 80% tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian yang bersifat agraris. Masyarakat pedesaan yang agraris biasanya dipandang antara sepintas kilas dinilai oleh orang-orang kota sebagai masyarakat tentang damai, harmonis yaitu masyarakat yang adem-ayem, sehingga oleh orang kota dianggap sebagai tempat untuk melepaskan lelah dari segala kesibukan, keramaian dan keruwetan atau kekusutan pikir.Tetapi sebenarnya di dalam masyarakat pedesaan kita ini mengenal bermacam-macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan-ketegangan sosial. Dalam hal ini kita jumpai gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan:
1. Konflik (pertengkaran)
Ramalan orang kota bahwa masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang tenang dan harmonis itu memang tidak sesuai dengan kenyataan sebab yang benar dalam masyarakat pedesaan adalah penuh masalah dan banyak ketegangan. Karena setiap hari dari mereka yang selalu berdekatan dengan orang-orang tetangganya secara terus-menerus dan hal ini menyebabkan kesempatan untuk bertengkar amat banyak sehingga kemungkinan terjadi peristiwa-peristiwa peledakan dari ketegangan amat banyak dan sering terjadi.Pertengkaran-pertengkaran yang terjadi biasanya berkisar pada masalah sehari-hari rumah tangga dan sering manjalar ke luar rumah tangga. Sedang sumber banyak pertengkaran itu rupa-rupanya berkisar pada masalah kedudukan dan gengsi, perkawinan dan sebagainya. Masyarakat kota jarang sekali ada dirumah jadi kemungkinan untuk bertemu sulit, jadi konflik jarang sekali terjadi di perkotaan dengan warganya yang sibuk sendiri.
2. Kontraversi (pertentangan)
Pertentangan ini bisa disebabkan oleh perubahan konsep-konsep kebudayaan (adat-istiadat), psikologi atau dalam hubungannya dengan guna-guna (black magic). Para ahli hukum biasanya meninjau masalah kontraversi (pertentangan) ini dari sudut kebiasaan masyarakat.
3. Kompetisi (persiapan)
Sesuai dengan kodratnya masyarakat pedesaan adalah manusia-manusia yang mempunyai sifat-sifat sebagai manusia biasanya yang antara lain mempunyai saingan dengan manifestasi sebagai sifat ini. Oleh karena itu, maka wujud persaingan itu bisa positif dan bisa negatif. Positif bila persaingan wujudnya saling meningkatkan usaha untuk meningkatkan prestasi dan produksi atau out put (hasil). Sebaliknya yang negatif bila persaingan ini hanya berhenti pada sifat iri, yang tidak mau berusaha sehingga kadang-kadang hanya melancarkan fitnah-fitnah saja, yang hal ini kurang ada manfaatnya sebaliknya menambah ketegangan dalam masyarakat. Di dalam kota tingkat kompetisi lebih tinggi, masyarakat kota biasanya akan menanggapi kekalahan dengan sabar dan mencoba lagi.

FUNGSI DESA DAN KOTA
fungsi external kota:
§  sebagai tempat melakukan politik.
§  sebagai tempat untuk memperluas jaringan usaha.
§  sebagai tempat untuk memperoleh ilmu yang tinggi.
§  sebagai sarana produksi.
Fungsi Desa
1. Sebagai suatu daerah pemberian bahan makanan pokok seperti padi, jagung, ketela, disamping bahan makanan lain seperti kacang, kedelai, buah-buahan, dan bahan makanan lain yang berasal dari hewan.
2. Sebagai lumbung bahan mentah dan tenaga kerja.
3. Dari segi kegiatan kerja desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri, desa nelayan, dsb.
4. Peranan yang menyangkut produksi pangan yang akan menentukan tingkat kerawanan dalam jangka pembinaan ketahanan nasional. Oleh karena itu, peranan masyarakat pedesaan dalam mencapai sasaran swasembada pangan adalah penting sekali, bahkan bersifat vital.
Menurut pemikiran kalian adakah manfaat dengan adanya interaksi desa – kota? Dengan adanya interaksi desa – kota dapat memberikan beberapa manfaat bagi desa maupun bagi kota, diantaranya :
1. Meningkatnya hubungan sosial ekonomi antara penduduk desa dan kota.
2. Pengetahuan penduduk desa meningkat.
3. Dapat menumbuhkan arti pentingnya pendidikan bagi penduduk desa.

ASPEK POSITIF DAN NEGATIF MASYARAKAT DESA DAN KOTA
Aspek positif:
§  Adanya peran saling melengkapi antara desa dan kota.
§  Kota dan desa adalah saling membutuhkan.
§  Kemajuan desa dapat memacu kemajuan kota begitu sebaliknya.
Aspek negatif:
§  Desa biasanya lebih direndahkan dari kota.
§  Masyarakat kota biasanya tidak bisa menghargai adat yang ada di desa
§  Kesenjangan sosial yang jauh antar masyarakat kota dan desa dapat menyebabkan perpecahan.
§   
LATAR BELAKANG PERBEDAAN MASYARAKAT DESA DAN KOTA
Kehidupan yang dinamis tentang pertumbuhan dan perkembangan penduduk baik dari segi sosial,kultural dan budaya telah mengarahkan mobilisasi penduduk dari arah pedesaan ke arah perkotaan ,dulu dikenal sebagai urbanisasai tetapi sekarang konsep dari urbanisasi sendiri telah mengalami perluasan yang cukup kompleks.Urbanisasi tidak lagi dipandang sebagai alur perpindahan populasi penduduk dari desa ke kota melainkan sebagai konsep dasar pemikiran baru tentang proses pengkotaan.Sekilas memang terlihat sama tetapi kedua kajian tersebut sangat berbeda jauh dan mulai saat ini paradigma baru tentang urbanisasi yang benar harus sudah dilakukan.
Dalam proses dinamika masyarakat yang sangat labil ini perubahan-perubahan baru selalu terjadi tanpa mengenal batasan ruang dan waktu. Kita semua sepakat bahwa dewasa ini kita telah berada pada ujung masa industri dan telah mulai beranjak pada awal era informasi. Ledakan informasi dari berbagai belahan dunia bisa kita akses dengan sangat mudahnya melalui berbagai media elektronika yang berkembang pesat, secara otomatis keadaan demikian akan sangat mempengaruhi pola perilaku masyarakat secara global.
Pola desa dan kota yang menjadi pokok bahasan tidak terlepas dari gejala-gejala tersebut. Kajian mendalam tentang aspek-aspek perilaku sosial kemasyarakatan yang dipadukan dengan perkembangan dalam cakupan modernisasi serta globalisasi akan sangat membantu dalam menelaah lebih lanjut tentang pola keruangan dan dinamisasi masyarakat yang tengah berlangsung.
Faktor-faktor penentu secara sosiokultural sebagai acuan dalam masyarakat desa maupun kota juga tidak terlewatkan dari pengkajian makalah ini, semua terangkum cermat dan proporsional sebagai upaya pengarahan pola pikir kita terhadap gejala dan permasalahan sosial yang terdapat pada masyarakat desa dan kota sesuai persepsi yang benar dan tepat.

Nah ini dia urbanisasi.....
Faktor penyebab "urbanisasi" di suatu negara dengan negara lain agak berlainan, namun secara umum dapat dikatakan bahwa "urbanisasi" terjadi akibat ketimpangan keruangan (spitial imbalances) termasuk di dalamnya ketimpangan penduduk dan ekonomi.
Kota yang sedang membangun seringkali menyedot banyak tenaga kerja dari daerah pedesaan yang memang kelebihan tenaga untuk pekerjaan yang tidak menuntut skill. Bahkan seringkali orang asal pedesaan pergi ke kota karena lebih didorong oleh keadaan desa mereka yang tidak dapat lagi memberikan jaminan hidup yang layak.
Bagi kota yang mulai padat penduduknya, maka pertambahan penduduk setiap tahun jauh melampaui kemungkinan kesempatan kerja, sehingga keadaan ini akan menimbulkan banyak pengangguran.
Dengan keadaan perekonomian mereka yang sangat rendah, kehidupan yang serba susah, sebaliknya di tengah-tengah kehidupan kota besar yang serba mewah, bukan mustahil bahwa keadaan ini merupakan faktor yang dominan untuk mendorong terjadinya kriminalitas.
Walaupun aspek-aspek tadi, seperti "urbanisasi", industrialisasi, pertambahan jumlah penduduk dan sebagainya bukan merupakan faktor langsung penyebab kriminalitas. Namun secara tidak langsung mempunyai pengaruh terhadap perilaku dan sikap dari beberapa golongan masyarakat, sehingga dianggap potensial sebagai kriminologen, mempuunyai kemungkinan untuk menimbulkan tindak kriminal.
Banyaknya problema akibat "urbanisasi" ini, tentunya menambah persoalan yang perlu diselesaikan oleh pemerintah maupun masyarakat. Langkah-langkah yang perlu dilaksanakan dalam pemecahannya terhadap masalah ini antara lain, adalah:
1. Mengembalikan para penganggur di kota ke desa masing-masing.
2. Memberikan keterampilan kerja (usaha) produktif kepada angkatan kerja di daerah pedesaan.
3. Memberikan bantuan modal untuk usaha produktif.
4. Mentransmigrasikan para penganggur yang berada di perkotaan.
5. Dan langkah-langkah lainnya yang dapat mengurangi atau mengatasi terjadinya "urbanisasi".

Selain langkah-langkah tersebut di atas, juga dapat dilaksanakan berbagai upaya preventif yang dapat mencegah terjadinya "urbanisasi", antara lain:
1. Mengantisipasi perpindahan penduduk dari desa ke kota, sehingga "urbanisasi" dapat ditekan.
2. Memperbaiki tingkat ekonomi daerah pedesaan, sehingga mereka mampu hidup dengan penghasilan yang diperoleh di desa.

3. Meningkatan fasilitas pendidikan, kesehatan dan rekreasi di daerah pedesaan, sehingga membuat mereka kerasan 'betah' tinggal di desa mereka masing-masing.
4. Dan langkah-langkah lain yang kiranya dapat mencegah mereka untuk tidak berbondong-bondong berpindah ke kota.

referensi :


Sunday 9 November 2014

HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

 HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
Sebelum kita masuk ke materi, terlebih dahulu saya akan menjelaskan apa itu indiividu, keluarga, dan masyarakat.
Pertama.
Apa iti individu? Individu berasal dari bahasa latin “Individuum” yang artinya tidak terbagi. Kata individu bukan berarti manusia secara keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan suatu kesuatuan yang terbatas yaitu sebagai perseorangan. Kalau menurut saya definisi dari individu adalah >>>Individu adalah unsur penyusun masyarakat<<<.
Kedua.
Keluarga adalah kumpulan individu yang masih mempunyai hubungan darah.
Keluarga terdiri dari :
1. Bapak/Ayah (kepala keluarga).
2. Ibu.
3. Anak.
Ketiga.
Masyarakat adalah kumpulan individu yang membentuk suatu tatanan, dan saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Disini saya tidak akan menjelaskan lebih rinci apa saja masyarakat itu, tetapi saya akan menjelaskan beberapa fungsi keluarga.
Fungsi keluarga :                            
*Tempat bertukar pendapat.
            Di dalam keluarga kita bisa saling bertukar pendapat, misal adik kita sedang mengerjakan PR dan dia tidak bisa untuk mengerjakannya. Kita dan anggota keluarga bisa membantunya dengan cara saling bertukar pendapat untuk mencari solusi atau jawaban PR tersebut.
*Tempat berbagi kasih sayang.
            Disini kita bisa saling menjalin kasih sayang satu dengan yang lainnya karena di dalam keluarga kita saling memiliki satu sama lain.
*Saling membantu satu dengan yang lainnya.
            Di dalam keluarga kita di utamakan untuk saling membantu satu sama lain, misal Ayah membutuhkan bantuan kita (anggota keluarga) untuk memindahkan barang yang sudah tidak  terpakai lagi.
*Tempat pembinaan kepribadian.
            Keluarga adalah tempat unuk membentuk kepribadian. Dari 3 fungsi keluarga di atas itu bisa membuat kita untuk berani berpendapat di depan umum, punya rasa sayang terhadap lingkungan sekitar, sifat suka membantu orang lain.
*Tempat pengajaran agama atau norma susila.
            Keluarga adalah tempat yang tepat untuk pengajaran agama atau norma susila. Karena jika tidak di dapat dari dalam keluarga, kita bisa saja terjerumus kedalam sesuatu yang tidak di inginkan.
Nah, sebelum masuk ke materi yuk kita lihat dulu faktor yang mempengaruhi perkembangan seorang individu.
a) Faktor yang Berasal dari Dalam Individu
*Bakat atau Pembawaan
            Bakat adalah sesuatu yang istimewa yang dimiliki oleh para individu, mungkin saja bakat kita berbeda dengan bakat orang lain.

Gambar 1. seorang gadis sedang menunjukkan bakat bernyanyinya.
*Sifat –sifat keturunan
            Sifat keturunan ini merupakan sifat identik yang dimiliki ketika seseorang/individu berada dalam suatu ikatan keluarga. Hal ini dapat berupa keturunan dari fisik dan mental. Misalnya fisik yaitu bentuk muka , wajah, bentuk badan , suatu penyakit dll. Sedangkan sifat mental seperti pemarah , pemalas , pendiam , pintar , dsb.
Gambar 2. seorang anak keturunan kutu buku

*Dorongan dan Instrinsik
            Dorongan adalah hal yang membuat seseorang untuk melakukan suatu hal. Sedangkan naluri adalah kesanggupan atau ilmu tersembunyi yang menyuruh atau membisiskan kepada manusia bagaimana melaksanakan dorongan batin.
b) Faktor yang Berasal dari Luar Individu
*Makanan.
*Iklim.
*Kebudayaan.
*Ekonomi.
*Kedudukan anak dalam lingkungan kelurga.
c) Faktor Umum
*Intelegensi
                  Intelegensi adalah keahlian memecahkan masalah dan kemampuan untuk beradaptasi pada, dan belajar dari, pengalaman hidup sehari-hari.
*Jenis kelamin
                           Jenis kelamin ada laki laki dan perempuan.
*Kesehatan
             Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
*Ras
                          Kategori individu yang secara turun temurun memiliki ciri-ciri fisik dan biologis tertentu.
Oke, ini dia hubungan antara individu, keluarga dan masyarakat.
Manusia sebagai makhluk individu mempunyai arti tidak dapat di pisahkan antara jiwa dan raganya, dalam proses perkembangannya perlu keterpaduan antara perkembangan jasmani maupun rohaninya. Sebagai makhluk sosial seorang individu tidak dapat berdiri sendiri, saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya, dan saling mengadakan hubungan sosial di tengah–tengah masyarakat.
             Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi. Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu  menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.
             Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut.
Individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan gejala – gejalanya. Karena di sini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok  atau anggota masyarakat.
             Aspek individu, keluarga, masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Yakni, tidak akan pernah ada keluarga dan masyarakat apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya serta menumbuhkembangkan perilakunya. Karena tak dapat dipungkiri bahwa perilaku sosial suatu individu tersebut bergantung dari keluarga dan masyarakat disekitarnya. Keluarga sebagai lingkungan pertama seorang individu memiliki peran paling besar dalam pembentukan sikap suatu individu, sedang masyarakat merupakan media sosialisasi seorang individu dalam menyampaikan ekspresinya secara lebih luas. Sehingga dapat menjadi suatu tolak ukur apakah sikapnya benar atau salah dalam suatu masyarakat tersebut.

Referensi :