Hallo semua, apa kabarnya? Sudah lama saya tidak upload
materi ke dalam blog ini. Sekarang saya akan memberikan beberapa pembahasan
menarik yaitu tentang Arsitektur Set Instruksi, Teknik Pengalamatan, Design Set Instruksi.
Arsitektur Set Instruksi
Set
Instruksi (bahasa Inggris: Instruction
Set, atau Instruction Set
Architecture (ISA)) didefinisikan sebagai suatu aspek dalam arsitektur
komputer yang dapat dilihat oleh para pemrogram. Secara umum, ISA ini mencakup
jenis data yang didukung, jenis instruksi yang dipakai, jenis register, mode
pengalamatan, arsitektur memori, penanganan interupsi, eksepsi, dan operasi I/O
eksternalnya (jika ada). Arsitektur set instruksi berbeda dengan
mikroarsitektur, yang merupakan sejumlah teknik desain prosesor yang digunakan,
dalam prosesor tertentu, untuk menerapkan set instruksi. Prosesor dengan
microarchitectures yang berbeda dapat berbagi set instruksi yang sama. Sebagai
contoh, Intel Pentium dan AMD Athlon mengimplementasikan versi yang hampir
identik dari set instruksi x86, tetapi memiliki desain internal yang berbeda
secara radikal.
Klasifikasi
Set Instruksi
Ada 2 jenis klasifikasi set
instruksi yang utama yaitu :
1.
CISC (Complex
Instruction Set of Computing)
2.
RISC (Reduced
Instruction Set of Computing)
·
CISC (Complex Instruction Set of Computing)
CISC (Complex
Instruction Set of Computing) adalah desain prosesor dimana instruksi
tunggal dapat menjalankan beberapa operasi tingkat rendah (seperti beban dari
memori, operasi aritmatika, dan penyimpanan memori) atau mampu menjalankan
operasi multi-langkah atau mode pengalamatan dalam instruksi tunggal. Istilah
ini surut diciptakan berbeda dengan Reduced
Instruction Set of Computing (RISC) dan karena itu telah menjadi sesuatu
dari istilah umum untuk segala sesuatu yang bukan RISC, dari komputer mainframe
yang besar dan kompleks untuk mikrokontroler sederhana di mana beban memori dan
operasional penyimpanan tidak lepas dari instruksi aritmatika.
·
RISC (Reduced Instruction Set of Computing)
RISC (Reduced Instruction Set of
Computing) adalah strategi desain CPU berdasarkan ide bahwa set instruksi
yang disederhanakan memberikan kinerja yang lebih tinggi bila dikombinasikan
dengan arsitektur mikroprosesor mampu melaksanakan instruksi tersebut
menggunakan siklus mikroprosesor yang lebih sedikit per instruksi. Sebuah
komputer berdasarkan strategi ini adalah set instruksi komputer berkurang, juga
disebut RISC. Arsitektur menentang disebut kompleks set instruksi komputasi
(CISC).
Karakteristik
dan Fungsi Set Instruksi
·
Operasi dari CPU ditentukan oleh instruksi-instruksi
yang dilaksanakan atau dijalankannya. Instruksi ini sering disebut sebagai
instruksi mesin (machine instructions)
atau instruksi komputer (computer
instructions).
·
Kumpulan dari instruksi-instruksi yang berbeda yang
dapat dijalankan oleh CPU disebut set Instruksi (Instruction Set).
ELEMEN -
ELEMEN DARI SET INSTRUKSI
a. Operation
Code (opcode) : menentukan operasi yang akan dilaksanakan.
b. Source
Operand Reference : merupakan input bagi operasi yang akan
dilaksanakan.
c. Result
Operand Reference : merupakan hasil dari operasi yang dilaksanakan.
d. Next
Instruction Reference : memberitahu CPU untuk mengambil instruksi
berikutnya setelah instruksi yang dijalankan selesai.
FORMAT INSTRUKSI
Suatu instruksi terdiri dari beberapa field yang sesuai
dengan elemen dalam instruksi tersebut. Layout
dari suatu instruksi sering disebut sebagai Format Instruksi. Contoh suatu
Format Instruksi adalah sbb :
JENIS -
JENIS INSTRUKSI
1.
Data Processing/Pengolahan
Data : instruksi-instruksi aritmetika dan logika. Instruksi aritmetika memiliki
kemampuan untuk mengolah data numerik, sedangkan instruksi logika beroperasi
pada bit-bit word sebagai bit bukan sebagai bilangan. Operasi-operasi tersebut
dilakukan terutama untuk data di register CPU.
2.
Data Storage/Penyimpanan Data :
instruksi-instruksi memori. Instruksi-instruksi memori diperlukan untuk
memindah data yang terdapat di memori dan register.
3.
Data Movement/Perpindahan Data : instruksi I/O.
Instruksi-instruksi I/O diperlukan untuk memindahkan program dan data ke dalam
memori dan mengembalikan hasil komputansi kepada pengguna.
4.
Control/Kontrol : instruksi pemeriksaan dan
percabangan. Instruksi-instruksi kontrol digunakan untuk memeriksa nilai data,
status komputansi dan mencabangkan ke set instruksi lain.
Teknik Pengalamatan
1.
Immediate
Addressing
2.
Direct
Addressing
3.
Indirect
Addressing
4.
Register
addressing
5.
Register
indirect addressing
6.
Displacement
addressing
7. Stack addressing
- Immediate Addressing (Pengalamatan Segera)
Adalah bentuk pengalamatan yang
paling sederhana.
Penjelasan :
·
Operand benar-benar
ada dalam instruksi atau bagian dari intsruksi.
·
Operand sama dengan
field alamat.
·
Umumnya bilangan akan disimpan dalam bentuk complement
dua.
·
Bit paling kiri sebagai bit tanda.
·
Ketika operand
dimuatkan ke dalam register data, bit tanda digeser ke kiri hingga maksimum
word data.
Keuntungan :
·
Tidak adanya referensi memori selain dari instruksi
yang diperlukan untuk memperoleh operand.
·
Menghemat siklus instruksi sehingga proses
keseluruhanakan akan cepat.
Kekurangan :
·
Ukuran bilangan dibatasi oleh ukuran field.
Contoh :
ADD 7 ; tambahkan 7 pada akumulator.
2.
Direct Addressing (Pengalamatan
Langsung)
Penjelasan :
1. Teknik ini
banyak digunakan pada komputer lama dan komputer kecil.
2. Hanya
memerlukan sebuah referensi memori dan tidak memerlukan kalkulus khusus.
Kelebihan :
·
Field alamat
berisi efektif address sebuah operand.
Kekurangan :
·
Keterbatasan field
alamat karena panjang field alamat
biasanya lebih kecil dibandingkan panjang word.
Contoh :
ADD A ; tambahkan isi pada lokasi alamat A ke
akumulator.
3.
Indirect Addressing (Pengalamatan tak langsung)
Penjelasan :
1. Merupakan
mode pengalamatan tak langsung.
2. Field alamat mengacu pada alamat word di
alamat memori, yang pada gilirannya akan berisi alamat operand yang panjang.
Kelebihan :
·
Ruang bagi alamat menjadi besar sehingga semakin
banyak alamat yang dapat referensi.
Kekurangan :
·
Diperlukan referensi memori ganda dalam satu fetch
sehingga memperlambat proses operasi.
Contoh :
ADD (A) ; tambahkan isi memori yang ditunjuk oleh isi
alamat A ke akumulator.
4.
Register Addressing (Pengalamatan Register)
Penjelasan :
1.
Metode pengalamatan register mirip dengan mode pengalamatan
langsung.
2.
Perbedaanya terletak pada field alamat yang mengacu pada register, bukan pada memori utama.
3.
Field yang
mereferensi register memiliki panjang 3 atau 4 bit, sehingga dapat mereferensi
8 atau 16 register general purpose.
Keuntungan :
·
Diperlukan field
alamat berukuran kecil dalam instruksi dan tidak diperlukan referensi memori.
·
Akses ke register lebih cepat daripada akses ke
memori, sehingga proses eksekusi akan lebih cepat.
Kerugian :
·
Ruang alamat menjadi terbatas.
·
Register Indirect Addressing (Pengalamatan tak-langsung register)
Penjelasan :
1. Metode
pengalamatan register tidak langsung mirip dengan mode pengalamatan tidak
langsung.
2. Perbedaannya
adalah field alamat mengacu pada
alamat register.
3. Letak operand berada pada memori yang dituju
oleh isi register.
4. Keuntungan
dan keterbatasan pengalamatan register tidak langsung pada dasarnya sama dengan
pengalamatan tidak langsung.
5. Keterbatasan
field alamat diatasi dengan
pengaksesan memori yang tidak langsung sehingga alamat yang dapat direferensi
makin banyak.
6. Dalam satu
siklus pengambilan dan penyimpanan, mode pengalamatan register tidak langsung
hanya menggunakan satu referensi memori utama sehingga lebih cepat daripada
mode pengalamatan tidak langsung.
·
Displacement Addressing
Penjelasan :
1. Menggabungkan
kemampuan pengalamatan langsung dan pengalamatan register tidak langsung.
2. Mode ini
mensyaratkan instruksi memiliki dua buah field
alamat, sedikitnya sebuah field yang
eksplisit.
3. Operand berada pada alamat A ditambahkan
isi register.
4. Tiga model
displacement : - Relative addressing : register yang direferensi secara
implisit adalah Program Counter (PC)-Alamat efektif didapatkan dari alamat
instruksi saat itu ditambahkan ke field
alamat memanfaatkan konsep lokalitas memori untuk menyediakan operand-operand berikutnya.
5. Base
register addressing : Register yang direferensi berisi sebuah alamat memori dan
field alamat berisi perpindahan dari
alamat itu : - Referensi register dapat eksplisit maupun implisit memanfaatkan
konsep lokalitas memori.
6. Indexing
: field alamat mereferensi
alamat memori utama, dan register yang direferensikan berisi pemindahan positif
dari alamat tersebut
§
Merupakan kebalikan dari mode base register.
§
Field alamat
dianggap sebagai alamat memori dalam indexing.
§
Manfaat penting dari indexing adalah untuk eksekusi program-program iteratif.
Contoh :
Field eksplisit
bernilai A dan field implisit
mengarah pada register.
·
Stack addressing
Penjelasan :
1. Stack adalah
array lokasi yang linier = pushdown list = last-in-firs-out.
2. Stack
merupakan blok lokasi yang terbaik.
3. Btir
ditambahkan ke puncak stack sehingga setiap blok akan terisi secara parsial.
4. Yang
berkaitan dengan stack adalah pointer yang nilainya merupakan alamat bagian
paling atas stack.
5. Dua elemen
teratas stack dapat berada di dalam register CPU, yang dalam hal ini stack
pointer mereferensi ke elemen ketiga stack.
6. Stack
pointer tetap berada dalam register.
Dengan demikian, referensi-referensi
ke lokasi stack di dalam memori pada dasarnya merupakan pengalamatan register
tidak langsung.
Design Set Instruksi
Desain set
instruksi merupakan masalah yang sangat komplek yang melibatkan banyak aspek,
diantaranya adalah:
1.
Kelengkapan set instruksi.
2.
Ortogonalitas (sifat independensi instruksi).
3.
Kompatibilitas :
·
Source Code
Compatibility.
·
Object Code
Compatibility.
Selain ketiga aspek tersebut juga melibatkan hal-hal
sebagai berikut :
·
Operation
Repertoire
Berapa banyak dan operasi apa saja
yang disediakan, dan berapa sulit operasinya
·
Data Types
Tipe/jenis data yang dapat olah
·
Instruction
Format
Panjangnya, banyaknya alamat,dsb.
·
Register
Banyaknya register yang dapat
digunakan
·
Addressing
Mode pengalamatan untuk operand
Mode pengalamatan untuk operand
Referensi
:
0 comments:
Post a Comment